10 Binatang Terpintar di Bumi, yang salah satunya adalah Simpanse, maka kini saya akan menceritakan tentang simpanse yang memiliki perilaku sosial yang menyerupai manusia. Akan tetapi walau menyerupai manusia, tetap saja mereka adalah binatang. DNA mereka berbeda dengan manusia. Itulah yang membuktikan bahwa kera bukanlah nenek moyang manusia. Jika manusia berkabung atas kematian sanak saudara atau sahabat, tentunya mereka akan merasakan kesedihan. Terdiam sejenak untuk mengingat-ingat kenangan-kenangan manis bersama, dan menyesali kesalahan yang pernah dilakukan terhadap orang yang meninggalkannya. Bahkan walau tanpa menetesnya air mata, pasti akan terdapat kesedihan yang berasal dari hati kecilnya. Simpanse yang Berduka Kejadian ini bermula saat seorang pekerja dari Sanaga-Yong Chimpanzee Rescue Centre di Kamerun, hendak membawa seekor simpanse yang telah mati. Simpanse itu bernama Dorothy, ia mati karena umurnya yang sudah terlalu tua. Para pekerja di penangkaran itu mengatakan, “Saat kami membawa Dorothy untuk dikuburkan, semua keluarga simpanse itu beramai-ramai datang ke pinggir kawat perimeter untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.” Salah seorang pekerja akhirnya membiarkan seluruh keluarga simpanse itu untuk mengantarkan mayat Dorothy ke tempat peristirahatan terakhirnya. “Simpanse adalah binatang yang sangat berisik dalam aktivitas mereka sehari-hari. Tapi hari ini kami melihat mereka begitu hening dan bersedih atas kematian salah satu keluarga mereka.” Ujar pekerja itu. Rata-rata hidup simpanse di penangkaran itu paling lama adalah 40 tahun, dan saat ini Dorothy meninggal pada umurnya yang 30an tahun. Seorang pekerja mengatakan, “Kejadian ini adalah hal yang sangat langka. Ini menunjukkan kecerdasan primata ini saat bersosialisasi dengan sesamanya.” Bahkan sang fotografer Monica Szczupider, yang saat itu hadir sangat antusias. Ia berkata bahwa yang paling menakjubkan adalah saat mereka terdiam sewaktu menghadiri pemakaman saudara merekaPara simpanse berbondong-bondong datang memberikan penghormatan terakhir
Salah satu simpanse yang sedang bersedih dan terdiam
Rabu, 14 April 2010
Perilaku Simpanse Saat Berkabung atas Anggotanya yang Mat
Kamis, 08 April 2010
Kisah Wanita Mesir yang Sengsara
Kisah seorang wanita yang sengsara… Ketika Allah mengabulkan permintaan “vila” nya di neraka…
Kisah ini ditulis oleh redaksi majalah Al-Manar, Mesir. Ia mengisahkan, “Musim panas merupakan ujian yang cukup berat, terutama bagi seorang muslimah. Ia dituntut untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannya. Gerah dan panas tak lantas menjadikan mereka menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan jilbab, kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki manfaat multi fungsi.”
Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari kairo ke Alexandria, di sebuah mikrobus, ada seorang gadis muda yang berpakaian kurang layak untuk di deskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan.
Ia duduk di ujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja, cara berpakaiannya mengundang perhatian orang di dalam mikrobus tersebut.
Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk di sampingnya mengingatkan bahwa cara berpakaiannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tidak baik bagi dirinya sendiri. Di samping mengingatkan bahwa cara berpakaian seperti itu melanggar aturan syar’i. Orang tua tersebut berbicara agak hati-hati dan pelan-pelan, sebagaimana layaknya seorang bapak berbicara kepada anaknya.
Tapi apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung lalu ia mengekspresikan kemarahannya dengan berkata, “Jika memang bapak mau, ini ponsel saya, tolong pesankan saya tempat di neraka tuhan anda!”
Orang tua tersebut hanya bisa beristighfar sembari mengelus dadanya; kasihan nian gadis itu, semoga Allah memberinya hidayah.
Detik-detik berikutnya suasana begitu senyap, penumpang mikrobus mulai terlelap dalam kantuk.
Hingga sampailah perjalanan di ujung tujuan. Kini para penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi terhalangi oleh perempuan muda itu yang masih terlihat tidur.
“Bangunkan saja!” teriak seorang penumpang.
“Iya bangunkan saja” teriak penumpang lainnya.
Tapi perempuan muda tersebut tetap bungkam. Salah seorang penumpang lain mencoba mendekati si perempuan muda tersebut dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah.
Namun Astaghfirullahal ‘Azhim! Apakah yang terjadi? ternyata perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi, ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan NERAKA.
Kontan seisi Mikrobus berucap Istghifar sembari menggeleng-gelengkan kepala. Sebuah akhir kehidupan yang menakutkan; mati dalam keadaan menantang ALLAH. Apakah Allah langsung memenuhi permintaan ‘vila’nya untuk tinggal di neraka sana?
sumber: http://un2kmu.wordpress.com/2010/04/01/kisah-wanita-mesir-yang-sengsara/
Bukan Sara, tapi Humor

Pengakuan Dosa Empat Biarawan Gereja
Empat orang biarawan diizinkan untuk pergi bermalam minggu oleh Pastur, namun harus melaporkan hal apa saja yang telah mereka lakukan.
Keesokannya…
Biarawan I : Pastur semalam saya telah berdosa karena menonton film, yang tidak sepantasnya di tonton
Pastur : Dosamu telah diampuni, karena kamu telah mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci
Biarawan IV , yang berada urutan paling belakang tersenyum kecil.
Biarawan II : Pastur, semalam saya berdosa karena saya tidak hati-hati mengendarai motor sehingga menabrak seekor anjing dan membunuhnya.
Pastur : Dosamu telah diampuni, karena kamu telah mengaku, sekarang pergi dan minumlah air suci.
Biarawan IV, kembali tersenyum, diikuti dengan tertawa “he..he..he…”
Biarawan III : Pastur semalam saya berdosa karena, tidak sengaja melihat tetangga saya sedang mandi.
Pastur : Dosamu telah diampuni, karena kamu telah mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci.
Biarawan IV tidak tahan lagi tertawa makin keras “Hua…ha…ha….”
Pastur : Mengapa kamu tertawa seperti itu, Apa yang kamu lakukan semalam?
Biarawan IV : ” Saya buang air kecil di tempat air suci, pastur”
NOTE : Maaf nggak bermaksud SARA atau apa, cuma mau ngajak ketawa.